ZIKRULLAH

Monday, July 15, 2013

Assalamualaikum & salam sejahtera.

Zikir



Zikir adalah ibadah yang sangat mulia. Di antara fadilah zikir adalah lebih menenangkan jiwa. Fadilah lainnya pun amat banyak.

Di antara zikir yang boleh dirutinkan setiap saat, dibaca agar lisan terus basah dengan zikrullah adalah empat kalimat mulia, iaitu:


 SUBHANALLAH

 ALHAMDULILLAH

 LAA ILAHA ILLALLAH

 ALLAHU AKBAR


4 KALIMAT MULIA DALAM BERZIKIR



Yang dimaksud bacaan tasbih

(subhanallah = Maha Suci Allah)

adalah menyucikan Allah dari segala kekurangan yang tidak layak bagi-Nya.

Yang dimaksud bacaan tahmid

(alhamdulillah = segala puji bagi Allah)

adalah menetapkan kesempurnaan pada Allah dalam nama, sifat dan perbuatan-Nya yang mulia.

Yang dimaksud bacaan tahlil

(laa ilaha illallah = tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah)

adalah berbuat ikhlas dan mentauhidkan Allah serta berlepas diri dari kesyirikan.

Yang dimaksud bacaan takbir

(Allahu akbar = Allah Maha Besar)

adalah menetapkan keagungan atau kebesaran pada Allah Ta’ala dan tidak ada yang melebihi kebesarannya.

4 (empat) kalimat mulia tersebut berfaedah jika bukan hanya di lisan, namun direnungkan maknanya di dalam qolbu, dalam hati yang paling dalam.


ZIKIR HARIAN


HARI AHAD: Ya Hayyu Ya Qayyum ( 1000 X )

HARI ISNIN: La haula wala quwwata illa billa hil 'aliyyil 'a ziim ( 1000 X )

HARI SELASA: Allahumma salli 'ala 'abdika warasulika wanabiyyikal amiina wa'ala alihi wasahbihi wasallim ( 1000 X )

HARI RABU: Astagh firullahal 'a ziim ( 1000 X )

HARI KHAMIS: Subhanallahii 'a ziim , Subhanallahi wabihamdihi ( 1000 X )

HARI JUMAAT: Ya Allah ( 1000 X )

HARI SABTU: La ilaha illallah ( 1000 X )


Sedikit Ilmu untuk dikongsi bersama...

Imam Ja’far Ash-shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Ar-Rahman, dan ketika membaca kalimat ‘Fabiayyi âlâi Rabbikumâ tukadzdzibân’, ia mengucapkan: Lâ bisyay-in min âlâika Rabbî akdzibu (tidak ada satu pun nikmat-Mu, duhai Tuhanku, yang aku dustakan).

Jika saat membacanya itu pada malam hari kemudian ia mati, maka matinya seperti matinya orang yang syahid; jika membacanya di siang hari kemudian mati, maka matinya seperti matinya orang yang syahid.” (Tsawabul A’mal, hlm 117).



You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Cbox

Subscribe