BILA HATI BICARA
Saturday, July 13, 2013
Assalamualaikum & salam sejahtera.
Kali ini izinkan saya berbicara soal hati....
Hati mana tak pernah kecewa?.....hati mana tak pernah luka?....Kalau jawapannya tidak mengenal erti kecewa, terluka....bermakna dia sesungguhnya telah rugi....kerana apa? Kerana dia pastinya tidak belajar menjadi manusia tabah....bangkit dari kegagalan.
Bila berbicara soal hati....mesti dikaitkan dengan perasaan. Tentang cinta....tentang rindu....dua unsur terpenting dikaitkan dengan hati. Orang bijak pandai mengatakan....ikut hati mati....ikut rasa binasa....
..Wahai cinta, tidak sudi aku melihatmu berdiam sendiri….berharap menggapai sesuatu yang tak pasti…”. Mari bersamaku, lihatlah aku yang dikelilingi cahaya yang senantiasa menerangi rimba raya alam semesta. Gapailah aku, berkatalah kepadaku. Jangan engkau simpan dalam dasar lautan hatimu.
…Bintang..., aku sekarang sedih. Yang kunanti tak kunjung datang dan kembali. Setiap hari aku ditemani duka yang tak berhujung. Lihatlah…bukankah engkau tau…bahwa lautku adalah cucuran tangisku yang bahkan hampir menenggelamkan diriku?
Bulan, engkau hanya datang di kala malam. Tapi tidak datang di kala siang. Yang kuinginkan adalah seseorang yang dapat menemaniku di kala malam dan siang. Aku ingin dia seperti karang yang tegar bersama di sisiku, bersama hari-hariku, bersama suka dukaku. Lihatlah, kadangkala dia tenggelam oleh pasir, kadangkala dia muncul. Kesetiaan dan kesabarannya itu yang membuat diriku tergugah. Walau sederhana, dia tegar menapaki hidup. Dia selalu menunggu aku di pesisir pantai di kala hempasanku lemah tak berdaya. Lihatlah, walau akar bakau dan kelapa menggerogoti tubuhnya hingga rosak tak berwajah, namun aku tetap mencintainya.
Cinta menyapa : “….Baiklah, dengan senang hati kuterima. Bukankah kesedihan itu bisa dihibur oleh kebersamaan? Aku juga tidak ingin bersedih, berharap sesuatu yang tak pasti. Bukankah kebersamaan itu adalah cinta pula.
Bintang pun menyapa :”Mari kita jalani hidup ini bersama, saling memberi dan menerima di antara kita apa adanya.” Apa lagi yang kita gapai kalau bukan kebahagiaan hidup.
KAU YANG ADA DIHATIKU
Dari celah dinding kalbu
Dalam suatu pemisah
Antara kau dan aku
Kutatap seraut wajah manis
Yang kau lukis dengan goresan kanvas biru
Lahirkan senyum ranum
Yang terkadang kau tutup
Dengan kedua telapak tangan lentikmu
Pesonanya tetap mengalir
Lalui celah tangan halusmu
Aku ingin tetap bertahan
Lupakan segala yang kurasakan
Lalaikan segala gejolak yang ada
Tapi tak bisa!!
Tak ada yang terkikis
Semuanya menitis karisma terlukis
Kenapa harus kenal dan temui sosokmu
Adakah kemungkinan kita menyatu
Bilakah hati kita berpadu ?
Sementara renta waktu
Menyedarkan aku
Bahwa tak ada lagi yang dapat
Menggantikan tempatmu dihatiku.
FIRMANMU
Ya ALLAH
Dua FirmanMU Yang Selalu Mengoyak Sobek
Pedih Perih Terasa Luka Dalam Menyayat Hati
Tak Mampu KuTahankan Gejolak Tangis
Teresak pilu Rindu AkanMU
Mengingat TuturMU Yang Kian Terabaikan
Satu Pilu Berjuta Resah Akan FIRMANMU
WAHAI SEKALIAN MANUSIA APA YANG MEMBUATMU
BERLAKU DURHAKA PADA TUHANMU
Sentak serentak Bergoncang Hati
Dalam Tangis Meratap Pilu
Satu Tangis Berjuta Pilu Akan QUDSIMU
WAHAI ANAK CUCU ADAM, KEBAIKANKU SELALU TURUN KEPADAMU
NAMUN KEJAHATANMU SELALU NAIK PADAKU
Refleks jiwa Meronta Hati
Memaki Diri Menuai Sedih
Nukilan: Ana Solehah.
0 comments