LOVE IN SILENCE @ CINTA DALAM DIAM (19)
Tuesday, September 24, 2013
LOVE IN SILENCE @ CINTA DALAM DIAM
Cinta adalah
fitrah bagi setiap manusia di dunia ini dan setiap orang pasti ingin dicintai
dan mencintai. Jadi, perasaan cinta dan kasih sayang itu hendaklah dididik ke
arah jalan yang betul, tepat dan benar mengikut apa yang diperintahkan oleh
Allah Taala dan Rasul-Nya. Benarlah bahawa tiada jalan lain untuk
merealisasikan individu Muslim yang inginkan kejayaan dan mendapatkan kemuliaan
di dunia dan di akhirat melainkan dengan mengikut dan menyelusuri jalan syariat
agama Islam berdasarkan acuan Al-Quran dan As-Sunnah. Melalui jalan ini
sajalah, pembentukan individu Muslim yang mempunyai sikap penyayang, aman dan
harmoni dapatlah diterjemahkan dengan sebaiknya.
Jika muslimah jatuh cinta, ia memendamnya dalam diam, malu
dengan hijabnya, terlebih ia malu dengan Rabbnya. Jika jatuh cinta, ia berusaha
untuk menghapus rasanya, tetaplah Allah satu dalam hatinya. Jika ia jatuh
cinta, dipendamnya dalam hati yang terdalam, orang lain tak dibiarkan tahu,
apalagi si dia yang dituju. Cinta tak akan ia biarkan bersemi, semakin
mengingat si dia, semakin sering menyebut asma Allah. Semakin sering berharap
akan kehadirannya, semakin keras ia berusaha melupakan. Muslimah tak akan
biarkan rindu itu bergelora, kekhuatirannya semakin muncul kerana ia takut
Allah murka padanya. Ia hindari pertemuan, ia menghindari interaksi, menjaga
suaranya, menahan pandangannya, mesti hatinya bergetar hebat.
Cinta dalam islam adalah tanggung jawab. Bukan sekadar
pertemuan dan kata-kata indah, tapi yang mengikat dalam pernikahan.
“Barang siapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan
terjaga.” (Umar bin Khattab ra.). Saat kita dilahirkan, kita bagai kapas putih,
yang membuatnya semakin menghitam adalah perilaku kita sendiri. Mari kita
teladani Ali. Ia menjaga cintanya untuk Fatimah, hingga Allah menyatukan mereka
dalam pernikahan. Ali sangat menjaga kata-katanya, ekspresinya, sikapnya,
bahkan syaitan tidak tahu urusan cinta dalam hati mereka. Ali belum siap, maka ia
belum melamar Fatimah. Saat Abu Bakar dan Umar melamar Fatimah, hatinya bagai
tercabik. Ternyata lamaran Abu Bakar dan Umar ditolak. Ali memberanikan diri melamar Fatimah.
“Engkau pemuda sejati wahai Ali. Pemuda yang siap
bertanggung jawab atas cintanya. Ahlan wa sahlan.” Begitu kata Nabi dengan
senyumnya. Dengan keberaniannya Ali menikahi Fatimah, tanpa janji-janji, tanpa
nanti. Inilah cinta yang bertanggung jawab. Fatimah berkata kepada Ali
:”Maafkan aku, sebelum menikah aku pernah mencintai seseorang..” Ali bertanya,
“Lalu kenapa kamu mau menikah denganku? Siapa pemuda itu?” Fatimah menjawab,
“Pemuda itu adalah … Kamu.”
Cukup cinta dia dalam diam.
Bukan kerana membenci hadirnya.. tetapi menjaga kesuciannya
bukan kerana menghindari dunia.. tetapi meraih syurgaNYA bukan kerana lemah
untuk menghadapinya.. tetapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu
halus dan menyelusup..
Cukup cintai dia dari kejauhan.
Kerana hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari ujian..
kerana hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan.. kerana mungkin
sajakan membawa kelalaian hati-hati yang terjaga..
Cukup cinta dia dengan kesederhanaan.
Memupuknya hanya akan menambah penderitaan.. menumbuhkan
harapan hanya akan memberi kebahagiaan para syaitan..
biarkan cinta dalam diammu itu
menjadi memori tersendiri
dan sudut hatimu
menjadi rahsia antara kau
dengan Sang Pemilik hatimu
yakinlah bahwa diammu kan menunjukkan momen tepat di mana diam itu kan hilang
Tepat pada saatnya
Yakinlah takkan tanda itu..
Takkan pernah samar tatkala memang tepat pada saatnya
Percayalah pada Sang Pemilik Hati,,
Yang kan menunjukkan tempat pelabuhan hatimu
.
Allah SWT mempunyai Cinta dan Kasih yang lebih besar dari segalanya & Dia telah menciptakan sseorang yang akan menjadi pasangan hidupmu kelak.
Ketika kau merasa bahawa kau mencintai seseorang,
namun kau tahu cintamu tak terbalas
Allah SWT tahu apa yang ada di depanmu & Dia sedang mempersiapkan segala yang terbaik untukmu
Cintailah dengan keikhlasan
Kerana tentu kisah Fatimah dan Ali Bin Abi Talib diingini oleh hati
tetapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi..??
".. boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.
ALLAH mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(Al Baqarah : 216 )
Jangan memberi harapan pada yang belum pasti,
kelak ada insan yang bakal dilukai,
Jangan menaruh harapan pada yang belum tentu dimiliki,
nanti hati yang kecewa sendiri.
Sebaliknya,
gantunglah segenap pengharapanmu kepada Yang Maha Memberi,
nescaya dirimu tak sesekali dizalimi,
kerana Dia mendengar pengharapanmu setiap kali & Dia menunaikannya dgn
cara-Nya yang tersendiri
Cukup cintai dalam diam dari kejauhan dengan kesederhaan & keikhlasan
Kerana tiada yang tahu rencana Tuhan
mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan
Kerana hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikkan
serahkan rasa itu pada Yang Memberi dan Memilikinya
biarkan DIA yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya
"Barangsiapa yang menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya
akan terjaga."
(Umar Bin Khattab ra)
Sumber ~ Info Islamik
Disediakan oleh Ana Solehahdunia Ilhamku ~ 23 September 2013, 11:30pm.
0 comments